Ansorkotapekalongan.com - 3 bulan sudah Pengurus PW GP Ansor versi Caretaker “Berkuasa” di Jawa Tengah. Dalam 3 bulan tersebut, harusnya beliau-beliau ini menyelenggarakan Konferwil yang sempat “diundur-undur”.
“Kalau nggak bisa pegang PW, lebih baik mundur saja.”ungkap Sholeh. ”Daripada tambah semrawut, kembalikan saja ke pengurus yang sah”
Sebelum mereka “berkuasa”, PW GP Ansor sudah merencanakan Konferwil pada 31 Agustus 2024. Bahkan panitia sudah menyelenggarakan pra Konferwil. Panitia juga sudah mencetak ribuan Kaos untuk peserta Konferwil. Namun apa daya, Konferwil yang awalnya dijadwalkan di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang, ditunda atas permintaan Ketua Umum PP GP Ansor, karena berbarengan dengan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta
Pasca penundaan tersebut, terbitlah Surat Keputusan Caretaker pada 6 September 2024 oleh PP GP Ansor. Pada poin keputusannya, tertulis alasan caretaker karena panitia tidak dapat melaksanakan Konferwil.
"Sungguh diluar Nurul. Apakah ada buktinya??"ujar Sholeh.
Kerja keras panitia Konferwil yang sudah di depan mata, dimentahkan begitu saja. Panitia dianggap tidak mampu menyelenggarakan Konferwil. Bukannya yang menyuruh maju mundurnya Konferwil dari PP???
Nah, setelah 3 bulan berkuasa dan tidak terjadi Konferwil, apakah beliau beliau ini akan di caretaker juga? Harusnya iya, harusnya beliau-beliau ini diganti dengan yang lebih mempunyai kapasitas untuk sekedar melaksanakan Konferwil Jateng.
"Harusnya mereka yang masuk dalam kepengurusan Caretaker, tidak perlu dilibatkan lagi dalam SK Penunjukan yang baru."
"Biarlah mereka diganti dengan orang-orang yang punya kemampuan menyelesaikan permasalahan di PW GP Ansor Jawa Tengah"
Nyatanya beliau-beliau ini JUSTRU DIPERPANJANG masa aktifnya dengan muculnya SK Penunjukan Kepengurusan PW GP Ansor Jawa Tengah selama setahun (2024-2025).
"Ini merupakan hal yang sangat menggelikan."lanjut Sholeh.
Jelas-jelas panitia sudah siap Konferwil, malah disuruh ditunda. Dan beliau-beliau yang belum siap, malah justru disuruh menyiapkan Konferwil. Dan terbukti ZONG....
“Setelah ditangani Kepengurusan versi Caretaker, Konferwil justru tidak terdengar kabarnya, apalagi terlaksana..”tutur Sholeh sambil tertawa.”Saya pikir ini sangat lucu dan mengada-ada”
Lalu kenapa Kepengurusan versi Penunjukan itu tidak di Caretaker juga?
"Kami sebagai kader GP Ansor Jawa Tengah merasa malu melihat fenomena ini. Saran kami, lebih baik Pengurus PW GP Ansor versi Penunjukan lebih baik mundur saja, karena tidak becus selenggarakan Konferwil."lanjut Sholeh.
Kalau PW GP Ansor versi Penunjukan punya hati nurani dan paham aturan organisasi, tentunya mereka juga tidak mau menggantikan kepengurusan yang sah. Kalau masih mau menjadi Kepengurusan versi Penunjukan, berarti mereka melanjutkan aturan Organisasi yang tidak sah, dan hanya menjalankan perintah saja.
"Tidak ada bedanya dengan Wayang yang dipajang berjejer-jejer diatas bongkahan batang pisang."
Dan kita tunggu babak selanjutnya, ataukah PC GP Ansor Kota Pekalongan akan diCaretaker juga? Cabang yang menentang PW versi Penunjukan akhirnya akan dicaretaker juga?
Marilah kita bertanya pada rumput yang bergoyang.
0 Komentar