Ansorkotapekalongan.com - Kabar pendelegasian atau penugasan H. Muhtarom untuk mengikuti Kontestasi Pilkada sudah tersebar luas. Bahkan Baliho yang memuat figur Ji Tarom (JT) sudah memenuhi pelosok Kota Pekalongan. Tak heran, beberapa agenda kegiatan PCNU maupun badan otonomnya, dituding sebagai upaya pengkondisian maupun sekedar sosialisasi pencalonan JT. Hal ini dibantah keras oleh beberapa pengurus PCNU Kota Pekalongan, dan pihak JT sendiri.
"Perlu kami luruskan dulu, Asbabul wurudnya, kenapa tiba-tiba saya diikutkan Kontestasi Pilkada tahun ini."ungkap JT. "Saya mendapat amanat dari poro kyai, dan ditugaskan untuk ikut maju dalam Pilkada ini. Jadi bukan saya yang minta atau saya yang berkehendak untuk maju."
"Kalau disuruh memilih, saya lebih suka sarungan pake sandal daripada bercelana rapi dan bersepatu."seloroh beliau. "Jadi kita harus bisa membedakan, antara disuruh dan keinginan sendiri."
Beberapa kegiatan PCNU akhir-akhir ini menjadi sasaran empuk bagi pihak-pihak yang "kurang senang" jika NU maju. Kegiatan rutin Fatayat, PD PKPNU di MWC NU dituding sebagai kegiatan pengkondisian kader dan simpatisan NU.
Pada periode kedua memimpin PCNU Kota Pekalongan, JT menyatakan akan mulai merapatkan barisan. "Sehingga NU itu punya bargaining, lebih punya nilai jual dimata orang. NU jangan selalu menjadi buih-buih di lautan ataupun jamaah yang mudah dipecah belah dan diombang-ambingkan."
"Dan itu semua bukan dalam rangka Pilkada 2024 lho..."tegas JT. "Sama sekali tidak ada kaitannya dengan Pilkada. Program-program di PCNU sudah direncanakan sejak lama, sejak muskercab NU bulan Mei 2023."
"Ketika kita sudah merapatkan dan merapikan barisan, kemudian kita maju ataupun dilamar untuk maju di Pilkada, itu hanyalah efek. Misalnya hal itu menjadi tujuan, itu menjadi tujuan paling akhir bagi kita."
Pendidikan Kader memang masih digalakkan dari PBNU hingga ke PRNU. Semuanya harus sudah mengenyam minimal Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU). "Makanya jangan heran, bulan Juli 2024 ini full Pelatihan Pendidikan Kader di 4 MWC NU yang ada di Kota Pekalongan."
"Sekali lagi kami tegaskan, yang pertama, maju atau dilamar pada gelaran Pilkada nanti, itu murni perintah/dawuh poro Kyai kepada kami. Bukan keinginan Pribadi saya."
"Yang kedua, merapatkan dan merapikan barisan memang sedang kita lakukan bersama. Dari PCNU hingga ke badan otonom yang ada, harus ada satu komando. Bukan untuk tujuan Pilkada."
"Semua pengurus PCNU dan stakeholder harus bisa menerangkan hal ini. Bukan malah melontarkan isu-isu miring ataupun menyebar berita Hoax dan memutarbalikkan fakta. Semuanya harus Paham dan berada dalam satu barisan."tutup JT.
0 Komentar