Ansorkotapekalongan..com - Harlah NU menurut kalender Hijriyah jatuh pada hari Ahad, 16 Rajab 1445 H, bertepatan dengan 28 Januari 2024 M. Ada beragam kegiatan yang digelar PCNU Kota Pekalonganl. Salah satunya adalah Ziarah Masyayikh NU Pekalongan. Kegiatan ini dilaksanakan kemarin (26/1) selepas Sholat Jumat.
Diawali dari makam Sapuro, makam terbesar di Kota
Pekalongan, rombongan dipimpin langsung oleh Rois Syuriah PCNU Kota Pekalongan,
KH. Romadlon Abdul Djalil. Di Makam Sapuro ini ada 7 makam yang di Ziarahi.
Berikut daftarnya :
1.
KH. Abbas Madlany - Rais Syuriyah 1928-1962
2.
KH. Zein Ilyas - Rais Syuriyah 1962-1972
3.
KH. Ghufron Achid - Rais Syuriyah 1986-1997
4.
KH. Subki Masyhadi - Rais Syuriyah 1997-2002
5.
KH. Ambari Ismail - Ketua Tanfidziyah 1928-1957
6.
KH. Mujazad Masyhadi - Ketua Tanfidziyah 1972-1982
7. KH. Ahmad Qusyairi - Ketua Tanfidziyah 1986-1997
Setelah dari makam Sapuro, dilanjutkan ke makam Sogaten Kebulen. Di makam tersebut, terdapat makam KH. Ridlwan, Ketua Tanfidziyah masa khidmah 1957-1972.
Sampai di Makam ke-9, Makam KH. Nachrowi - Rais Syuriyah
1972-1986, peserta Ziarah semakin bertambah banyak. Hal ini disebabkan waktu
yang semakin sore, semakin banyak orang yang baru punya waktu senggang untuk
bergabung. Kemudian dilanjutkan ke Makam di area Pondok Pesantren Al Mubarok
Medono. Di Pondok Pesantren Al Mubarok Medono, terbaring jasad Rois Syuriah termuda,
KH. Zakaria Ansor - Rais Syuriyah 2017 -2020.
Dalam kegiatan Ziarah Masyayikh ini, PCNU mengajak semua
pengurus NU se-Kota Pekalongan, dari MWC hingga PRNU. Selain itu, jajaran Banom
juga dilibatkan semua, termasuk Ansor, IPNU, Pagar Nusa dan yang lainnya. "Alhamdulillah, Ansor dari tingkat Ranting hingga pengurus Cabang Ansor Kota Pekalongan, terlihat mendominasi warna hijau peserta Ziarah." ungkap sahabat Sholeh, Ketua PC GP Ansor Kota Pekalongan.
Makam ke-10 yang diziarahi merupakan tokoh NU di Pekalongan,
KH. Syafi’i Abdul Majid. Makam beliau berada di belakang Masjid Pringlangu
Pekalongan. Setelah mengalunkan Tahlil dan doa bersama, ratusan peserta Ziarah
beristirahat sementara di Sekretariat PRNU Pringlangu, sambil menikmati
hidangan yang disajikan.
NU yang lahir sejak 31 Januari 1926,merupakan Ormas yang didirikan oleh Ulama. Tentu saja para pendahulunya merupakan Ulama dari jajaran ranting hingga Pusat, termasuk di Kota Pekalongan.
Dilanjutkan ke Makam ke-11, rombongan beranjak ke desa
Jenggot Pekalongan. Makam yang berada disamping Masjid Al Husain, merupakan
makam Rois Syuriah periode 2002 – 2012, KH. Mustofa Bakri. Beliau termasuk Rois
Syuriah yang produktif, beliau banyak membuat buku panduan untuk warga NU.
Sehabis sholat Maghrib berjamaah di Masjid Al Husain,
rombongan bertolak ke Pajomblangan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Di
pajomblangan Kedungwuni, rombongan berziarah ke Makam KH. Akrom Shofwan - Ketua
Tanfidziyah masa khidmah 1997-2002. Sampai akhir hayatnya, beliau rutin membacakan
kitab Ikhya Ulumudin pada Pengajian di Kanzus Sholawat yang diasuh oleh Habib
Luthfi bin Yahya.
Dari Kedungwuni, rombongan Ziarah menuju ke Lokasi terakhir, yaitu Makam Banyurip. Ada Muasis Nahdlatul Ulama dari Pekalongan yaitu Syaikh KH. Amir Idris dan juga tokoh NU Pekalongan, KH. Mudzakir Asyhuri. Sehabis Sholat Isya, pembacaan tahlil dan doa di lantunkan di Maqbaroh. Kemudian seluruh rombongan dipersilahkan untuk menikmati makan malam yang sudah disediakan oleh tuan rumah, PRNU Banyurip.
0 Komentar