Ticker

6/recent/ticker-posts

Puluhan Calon Kader GP Ansor di Pekalongan Utara, Ikuti Pendidikan & Pengukuhan Kader

Krapyak Lor – Puluhan calon kader GP Ansor di Pekalongan Utara, ikuti Pendidikan & Pengukuhan Kader.

Selama 2 hari, PAC GP Ansor Pekalongan Utara menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) yang ke-3. Dimulai dengan Pembukaan yang berlangsung tadi malam (1/12), PKD dibuka oleh Ketua PC GP Ansor Kota Pekalongan, Nur Sholeh, di Majelis AsySyarifiyah Krapyak.

PKD Ansor, ANsor Pekalongan Utara, Ansor Kota Pekalongan, Ansorkotapekalongan.com, Ansor Kota Batik, Ansor Krapyak

PKD merupakan gerbang pertama bagi seorang anggota Ansor untuk menjadi Kader. “Untuk itu, kami serahkan anggota kami untuk dibina, dididik agar menjadi kader yang militan di PAC Utara ini.”pinta Sahabat Abdullah, Ketua PAC GP Ansor Pekalongan Utara.

Ketua MWC NU Pekalongan Utara, Kyai Khafidhin, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Pelaksanaan PKD yang ke-3 ini bertepatan dengan even 4 tahunan, yaitu Piala Dunia. “Kami yakin, beberapa peserta maupun panitia eman untuk melewatkan nonton bola, apalagi momennya piala dunia.” ungkap Kyai Khafidhin. “Rela tidak nonton bola, merupakan awal dari pengorbanan dan pengabdian panjenengan semua di Nahdlatul Ulama.”sambung beliau

Ketua MWC NU ini juga menyampaikan, bahwa pengkaderan seperti ini sangat perlu untuk diselenggarakan disemua wilayah. Karena, GP Ansor-lah yang nantinya akan menggantikan para sesepuh yang sekarang masih ada di Nahdlatul Ulama, khususnya di MWC NU Pekalongan Utara.

“Kita semua akan bergantian, IPNU akan berganti ke Ansor, dan Ansor akan berganti ke Nahdlatul Ulama.”tambah beliau dalam sambutannya di depan puluhan calon kader GP Ansor Pekalongan Utara.

“Sesuai dengan tema Pelatihan ini, Menata Organisasi, menuju Militansi Kader, Organisasi harus ditata dengan rapi dan teratur, termasuk melaksanakan aturan yang ada, PD PRT Organisasi.”

“Yang kedua, Orang-orang yang ada di Organisasi Nahdlatul Ulama dan banomnya, harus militan. Sebab, perjuangan tanpa adanya militansi, sangat tidak bisa. Lebih-lebih karena di NU, semua kerja keras kita tidak ada yang memberikan gaji/upah, sehingga, jiwa pengabdian atau militansi kader ini mutlak diperlukan. “ tutup beliau.

Posting Komentar

0 Komentar