Ansorkotapekalongan.com - "Kita harus meninggalkan idealisme pribadi untuk bersama-sama membesarkan Ansor Kota Pekalongan" tegas M Nur Sholeh dihadapan puluhan Anggota Ansor.
"Hideyoshi yang anak miskin dan Tokugawa yang anak seorang bangsawan, bisa bertekad untuk menyatukan Jepang, dan mereka berhasil. Mari kita contoh mereka untuk kebesaran Ansor kedepan"
Tokugawa dan Hideyoshi mempunyai pasukan besar yang sangat loyal, mereka punya pengaruh besar, tapi demi bersama-sama menyatukan Jepang, mereka berani meninggalkan Idealisme-nya. Mereka rela kehilangan pengaruh, rela menjadi atasan dan bawahan diantara mereka. Sahabat bisa mencari kisah mereka berdua di google maupun media yang lainnya.
"Nah kita yang belum punya apa-apa, harus lebih berani untuk meninggalkan idealisme pribadi untuk bersama-sama membesarkan Ansor Kota Pekalongan, khususnya."sambung kang Sholeh.
Selain itu, seluruh pengurus Ansor dari ranting, harus sudah mulai bisa berjejaring atau berkoordinasi sesuai dengan bidangnya masing-masing secara linier.
"Misalnya bidang kaderisasi di ranting, harus selalu berjejaring dengan bidang kaderisasi di PAC maupun di Pimpinan Cabang. Begitu pula bidang yang lainnya. Sehingga dalam melaksakan amanah Organisasi ini, akan terasa ringan dan ketua akan terbantu dalam menjalankan tugas." imbuh kang Sholeh, ketua PC GP Ansor Kota Pekalongan.
Hal ini disampaikan beliau dalam kegiatan rutinan Rijalul Ansor se-Kota Pekalongan, yang bertempat di Masjid Ar Rohmah, Duwet Pekalongan Selatan. (6/9)
0 Komentar