Organisasi ini tidak akan berjalan manakala regenerasi dibawahnya tidak berjalan. Orang dalam kehidupannya akan terbatasi oleh usia. Mau tidak mau, gelem ora gelem, kematian itu pasti hadir.
Oleh sebab itu, perlu adanya regenerasi generasi generasi yang akan datang. Maka njenengan njenengan inilah sebagai penerus dari perjuangan Nahdlatul Ulama di Ranting Medono.
Oleh sebab itu, saya berpesan kepada sahabat sahabat semua, dalam berjam'iyah inilah, kita membutuhkan sebuah asas kepatuhan bersama. Jam'iyah tidak jauh berbeda dengan kita bersholat berjamaah. Orang sholat jamaah itu, imamnya boleh siapa saja, boleh dimana saja, boleh pakai apa saja. Akan tetapi, dalam berjamaah inilah, siapa saja, dimana saja, pakai apa saja itu, tetap dalam koridor aturan syariat yang mekanismenya sudah diatur oleh syariat agama.
Sama dengan kita berorganisasi. Ketua boleh siapa saja, hari ini ustadz Munshorif jadi ketua. Tapi, satu, dua, tiga tahun kedepan akan berganti, berganti, berganti.
Organisasi ini akan berjalan manakala asas kepatuhan kepada pimpinan Ini menjadi utama dan dasar dari pergerakan organisasi. Mana ada sholat berjamaah itu, ketika imamnya sudah ruku', makmumnya malah do'a qunut. Ndak bisa dong yang kayak begini. Ini namanya pelanggaran konstitusi, bahkan pelanggaran aturan syariat sholat. Maka ketika imam sujud, makmum melihat instruksi sujud dari imam, harus dilaksanakan.
Sama. Wakil ketua satu, dua, tiga sampai akhir. Wakil sekretaris satu, dua, tiga sampai akhir. Semua yang dijajaran pengurus harian harus taat dan patuh pada instruksi dari seorang imam.
Ini tidak akan berjalan manakala imam ini sudah sujud, makmum demo tidak mau sujud. Apakah imam bisa salah?? Bisa. Kewajiban dari makmum adalah mengingatkan manakala gerakan daripada imam ada hal hal yang tidak sesuai dengan aturan aturan yang telah ditetapkan.
Oleh sebab itu, pegangan kita satu. Apa? Peraturan dasar dan rumah Tangga yang ada didalam organisasi gerakan Pemuda Ansor. "Eh, pak Munshorif, ini salah. Harus diperbaiki." Sampaikan dengan santun dan baik, agar organisasi ini tidak terdapat silang pendapat yang berlebihan, perpecahan yang akhirnya akan merugikan organisasi gerakan Pemuda Ansor.
Itu yang ingin saya pesankan kepada sahabat sahabat semua. Bahwa kita dalam berorganisasi, yang kepala jumlahnya ada 20 ini bisa berbeda, atau 20 macam pemikiran. Dari 20 macam pemikiran ini, bagaimana kita menyatukan, menyelaraskannya menjadi satu acuan perjuangan kita untuk mensuksekan daripada program program kerja yang ditentukan oleh penjenengan sendiri.
Itulah yang selalu ingin saya sampaikan kepada sahabat sahabat semua. Karena kami dari Pimpinan Cabang akan selalu mengatakan "ANSOR SATU KOMANDO" Kalau sampai ini sudah tidak bisa dilepaskan, sudah menjadi betul betul Ghiroh (semangat juang) kita bersama, menjunjung tinggi perbedaan, menghargai perbedaan, tidak ada egoisme diantara kita. Bukan tidak mungkin Ansor Kota Pekalongan akan sesuai dengan apa yang kita cita citakan. Tapi manakala kita selalu bergelimang dengan perbedaan, memisahkan satu dengan yang lain, selalu membawa egonya masing masing. Jangan harap Ansor kita akan menemui titik kemenangan perjuangan sebagaimana dicita citakan oleh para masyasyikh kita.
Lantas, apakah dengan demikian pengurus gagal? Tidak! Perjuangan tidak selamanya sukses. Kalau kita membaca shirah nabawiyah, bagaimana nabi Isa harus dikhianati oleh sahabatnya sendiri, bagaimana kemudian nabi Musa harus lari dari Raja Firaun, bagaimana kemudian Nabi Yunus harus lari dari umatnya dan dimakan ikan, dan begitu pula perjuangan perjuangan kita, apakah kita gagal? Tidak!
Allah tidak menilai hasil. sekali lagi, yang dinilai Allah adalah sejauh mana perjuangan Kita dalam berusaha membangun Ansor kepada arah yang lebih baik. Njenengan Tidak selesai setelah anda berjuang, tidak masalah. Tapi, keringat yang anda teteskan untuk menuju perbaikan Gerakan Pemuda Ansor, Allah lah saksinya. Dan itu akan dibalas, saya yaqin, bahkan Haqqul yaqin..
فمن يعمل مثقال ذرة خيراً يره.. ومن يعمل مثقال ذرة شراً يره
Sekecil apapun jasa anda dalam memperbaiki Gerakan Pemuda Ansor, Allah akan balas. Tapi sekecil apapun perbuatan anda yang menjatuhkan martabat organisasi yang menghancurkan nilai nilai budi pekerti dalam organisasi, Allah akan balas.
Oleh sebab itu, ayo bareng bareng kita perbaiki Ansor kita, dimasa yang akan datang supaya adek adek kita IPNU IPPNU yang kelak menggantikan kita, menerima manisnya perjuangan kita di era era tahun ini.
Demikian sambutan Ketua PC GP Ansor Kota Pekalongan, M. Nur Sholeh, pada Pelantikan PR GP Ansor Medono (22/6).
#ansor #ansorkotapekalongan #ansorkotabatik #ansormedono
0 Komentar